Pertemuan Poktan dan KWT Padukuhan Karanganom II

ROHMAD WIDODO 05 Juli 2023 09:48:31 WIB

Sidasamekta, Pada hari Selasa 04 Juli 2023, Kelompok Tani (PokTan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) telah mengadakan pertemuan rutin yang didampingi oleh Dinas Pertanian, Duta Biosaka Gunungkidul, dan Mahasiswa KKN dari Universitas Sanata Dharma (USD) yang memang saat ini sedang menjalani KKN di Padukuhan Karanganom II. Disetiap pertemuan biasanya membahas mengenai permasalahan pertanian maupun inovasi terbaru yang dapat memajukan pertanian di PadukuhanKaranganom II.

 

Pada kesempatan tersebut, Riskamto, selaku Ketua Organisasi Kelompok Tani (PokTan) , memberikan sedikit ilmu beliau mengenai cara pembuatan shampoo dengan bahan alami yang bermanfaat untuk membuat rambut menjadi lebih berkilau dan berwarna hitam. Dengan bahan sederhana yaitu lidah buaya yang sudah dikupas bersih, dicampur dengan madu. Dapat menghasilkan shampoo berbahan herbal yang baik untuk rambut.

 

“Saat ini ada inovasi baru yaitu Biosaka. Biosaka sendiri merupakan sebuah inovasi dari petani lokal. Biosaka sendiri merupakan elisitor. Yaitu media atau bahan yang dapat digunakan sebagai perangsang tanaman untuk membuat tanaman tumbuh subur” kata Praditya Zarash Haninda, selaku Petugas Pendamping Lapangan dari Dinas Pertanian.

 

Dalam cara pembuatan Biosaka, Sarno selaku Duta Biosaka Kabupaten Gunungkidul menguraikan bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan Biosaka. Diantaranya, dedaunan yang tumbuh sehat tanpa cacat dan berwarna hijau segar, air sebanyak 3 hingga 5 liter, yang semua bahan dicampur menjadi satu disebuah wadah. Beliau juga mempraktekkan bagaimana cara mencampur dua bahan tersebut dengan cara meremas dedaunan diiringi membutar air searah jarum jam. Dilakukan hingga air menjadi homogen (dapat dilihat dengan alat khusus). biosaka sendiri tidak diperbolehkan untuk disemprotkan secara langsung ke arah tanaman. Beliau menjelaskan untuk menyemprotkan biosaka tersebut keatas hingga hanya menimbulkan embun pada tanaman. Biosaka yang gagal memiliki ciri yaitu jika air biosaka yang didiamkan selama tiga hari akan tercium bau busuk.

 

Dalam kesempatan tersebut, Mahasiswa KKN dari Universitas Sanata Dharma juga membagikan ilmunya dengan melakukan sosialisasi pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) yang berasal dari limbah dapur. Mereka menjelaskan bahwa manfaat dari POC sendiri adalah untuk menumbuhkan dan menyuburkan tanah untuk tanaman. Cara pembuatannya adalah, setengah sendok makan gula pasir, air sebanyak 250ml yang harus dilarutkan terlebih dahulu. Lalu masukkan limbah dapur seperti kulit pisang, kulit sayuran, kulit buah atau limbah dapur basah lainnya. Limbah dapur dapat diiris, ditumbuk atau diblender sebelum dimasukkan kedalam botol yang sudah terdapat larutan gula. Air rendaman tersebut harus didiamkan selama tujuh hingga sepuluh hari, yang setiap harinya tutup botol harus dibuka sebentar.

 

Inovasi yang dijabarkan diharap dapat memberi manfaat bagi para petani yang ada di Padukuhan Karanganom II.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung