Bersih Dusun Rasulan Padukuhan Karanganom I
ROHMAD WIDODO 23 Juni 2023 20:19:07 WIB
Sidasamekta, Tradisi Rasulan adalah salah satu bentuk tradisi perayan pasca panen. Kegiatan ini biasanya dilkukan oleh beberapa tempat di Gunungkidul sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas berkah dan nikmat-Nya.
Pada Jumat, 23 Juni 2023, Dusun Karanganom I, Kalurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo telah mengadakan acara Rasulan atau Bersih Dusun dengan tema Lomba Gunungan. Pada acara tersebut, turut dihadiri Lurah Kalurahan Ngawis beserta Pamong Kalurahan, Babinkantimas dan seluruh warga baik dari Karanganom I maupun dari Dusun lainnya.
Acara Lomba Gunungan dimulai pada pukul 14.00 WIB bertempat di Balai Dusun Karanganom I. Terdapat empat RT yang mengikuti lomba Gunungan tersebut. Partisipasi semua masyarakat terlihat antusias dan semarak.
Sudiro, selaku Ketua Panitia Rasulan mengatakan bahwa tradisi Rasulan perlu diadakan untuk melestarikan budaya dan memupuk rasa persaudaraan antar sesama.
Sriyati, selaku Dukuh Karanganom I mengucapkan terima kasih beliau karena melihat hampir semua warganya ikut dalam berpartisipasi membuat gunungan. Gunungan yang dilombakan sendiri merupakan shodaqoh dari warga masyakat yang sebagian berasal dari hasil panen. Beliau berharap dengan adanya acara tersebut, hasil panen masyarakat Dusun Karanganom I akan semakin berlimpah.
Anjar Kurniawan, A.M.d, selaku Lurah Kalurahan Ngawis mengungkapkan rasa senang beliau karena Dusun Karanganom I sudah berhasil mengadakan Rasulan dengan tema Lomba Gunungan untuk memperingati kebudayaan yang berasal dari nenek moyang terdahulu.
Jumbadi, Sp.d, Sumanto dan Paulus Fajar Riyanto, adalah selaku Tim Penilai untuk Lomba Gunungan dari empat RT. Dalam penilaian terdapat lima kriteria untuk dapat menentukan pemenang. Diantaranya adalah, Religi, Keunikan, Keindahaan, Kerapian dan juga kekompakan dari masing-masing warga.
Setelah melakukan penilaian dengan serius, RT (rukun tetangga) 03 mendapat Juara pertama dan berhak menerima uang tunai sebesar 600.000,00.
Nilai tradisi dari kebudayaan leluhur lebih tinggi nilainya jika harus diukur dengan mata uang.
Acara ditutup dengan kenduri. Yaitu acara makan bersama dengan sajian khas Ingkung Ayam Kampung, Nasi Uduk, Nasi Putih, Lauk Pauk dan Jajanan lainnya.
Diharapkan dengan adanya acara tersebut, masyarakat dapat menilai menjaga keselarasan dalam hubungan kemasyarakatan, yakni kebersamaan, kesetiakawanan, dan kerukunan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- MERIAHNYA TAKBIR NGAWIS
- Festival Anak Sholeh 2025
- PERKAL LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI APBKAL TAHUN ANGGARAN 202 4
- PERKAL APBKAL TAHUN ANGGARAN 2025
- Kemuliaan menjadi Takmir
- Jalan Sehat Pamong Kalurahan Ngawis bersama KKN Sanata Dharma
- Penyakit Mulut dan Kuku Menyerang Hewan Ternak Sapi di Ngawis