Tradisi Gumbreg dan Genduren Suro masih melekat di jiwa masyarakat Desa Ngawis

ROHMAD WIDODO 02 Oktober 2017 13:29:53 WIB

Ngawis SID. Dalam kemajuan jaman yang semakin modern ini masih tersimpan rasa untuk nguri uri kebudayaan jawa, dari 12 padukuhan yang ada di Desa Ngawis masih banyak warga masyarakat untuk melestarikan budaya jawa, ini terlihat dari kegiatan kegiatan setiap tahunnya seperti rasulan, bersik kali, saparan, gumbreg, suran dan masih banyak lagi budaya budaya jawa yang masih melekat pada jiwa masyarakat. Seperti minggu kemarin masyarakat Padukuhan Ngawis I dan Karanganom I mengadakan acara Genduren Suro yang dilaksanakan di balai padukuhan. Dan dari acara tersebut sebagian besar masyarakat masih melestarikan adat budaya jawa. “ Kegiatan genduren sura ini adalah ide yang muncul dari masyarakat untuk memperingati tahun baru Islam. Sehingga sebagai Dukuh saya hanya bisa mendukung dan memfasilitasinya selama kegiatan itu bersifat positif. “ kata Dukuh Ngawis I Ihsan Sunaryo.

Selain genduren suro masyarakat Desa Ngawis juga ada yang mengadakan tradisi Gumbreg seperti yang dilaksanakan keluarga Bp. Somo Diharjo yang beralamat di Padukuhan Gondang. Beliau mengumpulkan anak, cucu, beserta tetangga untuk mengikuti genduren gumbreg dirumahnya. Gumbreg adalah suatu acara untuk memperingati atau mendoakan hewan ternak seperti Sapi, kambing, ayam, mentok dll, agar dapat berkembang biak dengan baik dan membantu pemiliknya. Wid

Komentar atas Tradisi Gumbreg dan Genduren Suro masih melekat di jiwa masyarakat Desa Ngawis

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung